Senin, 09 Februari 2015

" Love Letter "



Saat-saat belajar sabar, di waktu-waktu harus berjauhan darimu untuk sementara waktu, kunikmati berada di sini sendiri, menikmati udara dingin, dan cahaya metahari yang hangat.

Setelah melewati suatu moment kesedihan yang luar biasa, disaat aku harus bangkit dan kuat menghadapi apapun, menikmati saat disini sebelum aku kembali tinggal bersamamu dan siap menghadapi apapun itu, kekhawatiran kekhawatiranku, ketakutan ketakutanku.

Ditiap hari aku menerima nasihat-nasihat itu, semakin aku mengingatmu, aku semakin rindu, ketika kita diberi cobaan dari Allah semoga ini akan menguatkan kita, menjadi pelajaran bagi kita berdua, menjadikan hikmah bagi kita, terutama bagiku, memperbaiki segala kekurangan-kekuranganku.

Di kehidupan yang ingin kutempuh bersamamu, hanya berdua denganmu, aku ingin mengukir cerita cinta terindah, dan saling menguatkan ketika menghadapi kesulitan, seberat apapun itu.
Aku percaya waktu akan membawaku kepada kedewasaan, membawaku pada keberanian menghadapi apapun, membawaku pada kemampuan menjaga hati dan menentramkan hati  di saat aku sendiri ataupun bersamamu.

Belajar dan harus banyak belajar, berlapang dada menerima apapun, menghadapi apapun, Allahlah yang memiliki segala kehidupan ini, Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya, Takkan berhenti aku berdo’a dan memohon kekuatan padaNya.

Dan aku merindukan saat-saat kita berdua, Di satu tempat kita tinggal berdua, membangunkanmu saat pagi dan menunggu saat kamu pulang, sekedar menyediakan segalas teh hangat dan makanan sederhana.

Bersabarlah untuk terus selalu mencintaiku dan berada di sisiku, Atas kecintaanku pada Allah maka segala apa yang kulakukan sejak hari pernikahan itu adalah untukmu, hati dan segenap cinta adalah untukmu, suamiku.

10:43, My room, Borobudur, 10 February 2015