Saat-saat belajar sabar, di waktu-waktu harus
berjauhan darimu untuk sementara waktu, kunikmati berada di sini sendiri,
menikmati udara dingin, dan cahaya metahari yang hangat.
Setelah melewati suatu moment kesedihan yang
luar biasa, disaat aku harus bangkit dan kuat menghadapi apapun, menikmati saat
disini sebelum aku kembali tinggal bersamamu dan siap menghadapi apapun itu,
kekhawatiran kekhawatiranku, ketakutan ketakutanku.
Ditiap hari aku menerima nasihat-nasihat itu,
semakin aku mengingatmu, aku semakin rindu, ketika kita diberi cobaan dari
Allah semoga ini akan menguatkan kita, menjadi pelajaran bagi kita berdua, menjadikan
hikmah bagi kita, terutama bagiku, memperbaiki segala kekurangan-kekuranganku.
Di kehidupan yang ingin kutempuh bersamamu,
hanya berdua denganmu, aku ingin mengukir cerita cinta terindah, dan saling
menguatkan ketika menghadapi kesulitan, seberat apapun itu.
Aku percaya waktu akan membawaku kepada
kedewasaan, membawaku pada keberanian menghadapi apapun, membawaku pada
kemampuan menjaga hati dan menentramkan hati di saat aku sendiri ataupun bersamamu.
Belajar dan harus banyak belajar, berlapang
dada menerima apapun, menghadapi apapun, Allahlah yang memiliki segala
kehidupan ini, Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya, Takkan
berhenti aku berdo’a dan memohon kekuatan padaNya.
Dan aku merindukan saat-saat kita berdua, Di satu
tempat kita tinggal berdua, membangunkanmu saat pagi dan menunggu saat kamu
pulang, sekedar menyediakan segalas teh hangat dan makanan sederhana.
Bersabarlah untuk terus selalu mencintaiku
dan berada di sisiku, Atas kecintaanku pada Allah maka segala apa yang
kulakukan sejak hari pernikahan itu adalah untukmu, hati dan segenap cinta
adalah untukmu, suamiku.
10:43, My room, Borobudur, 10 February 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar